Kawanbar.com - Sejak jaman dahulu kala, Jepang sudah sangat populer dengan keragaman festivalnya yang sangat melegenda hingga saat ini. Salah satu festival yang kerap diadakan pada saat musim panas tiba ini juga sering disebut dengan festival Tanabata. Festival bintang musim panas Jepang ini biasanya akan selalu rutin digelar satu tahun sekali tepatnya pada tanggal 7 juli berdasarkan kalender Gregorian.
Tak sedikit pula warga Jepang yang merayakan festival bintang ini pada tanggal 7 Agustus sesuai dengan kalender lunisolar. Meskipun ada beberapa titik daerah di Jepang yang tidak serentak melaksanakan festival Tanabata ini namun kekhidmatan dan tata cara penyelengaraannya masih tetap sama.
Sebelum mengetahui apa itu festival bintang musim panas di Jepang atau yang akrab disebut dengan festival Tanabata ini alangkah lebih baiknya jikalau ketahui terlebih dahulu asal muasal terwujudnya festival yang sering diceritakan secara tutun temurun ini.
Ada beberapa cerita yang berkembang di masyarakat dan diyakini hingga saat ini, festival Tanabata ini merupakan sebuah hari yang ditunggu-tunggu oleh 2 bintang yang telah merajut kasih hingga melupakan tugas-tugasnya. Singkat cerita jalinan kasih antara kedua bintang tersebut diketahui oleh Dewa Langit sehingga membuatnya murka dan memisahkan keduanya.
Namun karena masih menaruh rasa iba, Dewi Langit pun masih mengijinkan keduanya bertemu satu kali dalam setahun hingga burung syurga mulai melebarkan sayapnya. Sejak saat itu kedua bintang tersebut mulai bekerja keras menyelesaikan tugasnya masing-masing sembari menunggu hari pertemuan tersebut tiba.
Festival bintang Jepang atau yang akrab dengan sebutan festival Tanabata ini biasanya akan ditandai dengan berdirinya pohon bambu yang dihiasi dengan kertas warna-warni diujung rantingnya yang ditempatkan di Shoutengai. Shoutengai merupakan tempat umum yang biasa dipenuhi oleh banyak orang berlalu lalang seperti pusat perbelanjaan, sekolah hingga di beberapa stasiun.
Meskipun sekilas kertas warna-warni tersebut nampak biasanya saja, namun sejatinya kertas warna yang tergantung di ranting pohon bambu tersebut bukanlah sekedar kertas biasa. Biasanya kertas ini berisikan permohonan, harapan serta doa-doa terbaik dengan harapan doa tersebut dilihat oleh para dewa dan mengabulkannya.
Jenis pohon yang dipilih guna menyelenggarakan festival bintang ini juga hanya berlaku untuk pohon bambu saja. Hal ini disebabkan karena banyak warga Jepang yang percaya bahwa pohon bambu memiliki sifat misterius yang mampu tumbuh menjulang hingga menembus langit.
Selain itu pohon bambu juga dipercaya dijadikan sebagai tempat bersemayamnya para dewa, sehingga masyarakat Jepang lebih memilih pohon bambu supaya segala harapan dan doanya segera terkabulkan.
Ada beberapa kota di Jepang yang memperingati festival Tanabata ini di hari dan tanggal yang berbeda-beda, namun bentuk serta cara penyelengaraannya masih tetap sama dengan tujuan serta pengharapan yang sama supaya segera terkabulkan. Bagaimana, tertarik mengikuti festival satu ini?
Nah, itulah ulasan mengenai festival bintang di musim panas Jepang atau festival Tanabata ini yang bisa kami informasikan untuk Anda. Apabila Anda memiliki kesempatan berkunjung ke Jepang saat memasuki musim panas, maka jangan lewatkan sensasi meriahnya festival Tanabata ini.
Selain mendapatkan atmosfer yang berbeda karena telah mengikuti tradisi kebudyaan Jepang yang tidak bisa diikuti oleh semua orang tentunya juga akan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi Anda. Selamat mencoba dan berlibur di Jepang.